Rabu, 05 November 2014

UTS SIMBADA

UTS SISTEM BASIS DATA

Mengenai :

        1.  Flowchart tiket kereta api
        2.  ERD tiket kereta api
        3.  Sql mengenai tiket kereta api
 

Flowchart tiket kereta api




ERD tiket kereta api

 


Sql tiket kereta api

--Membuat tabel petugas
create table petugas(
                id_petugas number(10) not null,
                nama_p varchar2(20) not null,
                constraint pk_id_p primary key (id_petugas)
);

--Membuat tabel kereta
create table kereta(
                id_kereta number(10) not null,
                nama_k varchar2(20) not null,
                rute varchar(20) not null,
                constraint pk_id_k primary key (id_kereta)
);

--Membuat tabel gerbong
create table gerbong(
                id_gerbong number(10) not null,
                kelas varchar2(10) not null,
                jml_kursi number not null,
                constraint pk_id_g primary key (id_gerbong)
);

--Membuat tabel tiket
create table tiket(
                id_tiket number(10) not null,
                id_petugas number(10) not null,
                id_kereta number(10) not null,
                id_gerbong number(10) not null,
                nama varchar2(20) not null,
                tujuan varchar(20) not null,
                tanggal date,
                harga number,
                constraint pk_id_ii primary key (id_tiket),
                constraint fk_id_pi foreign key (id_petugas) references petugas (id_petugas),
                constraint fk_id_ki foreign key (id_kereta) references kereta (id_kereta),
                constraint fk_id_gi foreign key (id_gerbong) references gerbong (id_gerbong)
);

--Membuat sequence untuk id_petugas, id_kereta, id_gerbong, dan id_tiket
create sequence id_p increment by 1;
create sequence id_k increment by 1;
create sequence id_g increment by 1;
create sequence id_t increment by 1;

--Mengisi tabel petugas
insert into petugas values (id_p.nextval,'Santoso');
insert into petugas values (id_p.nextval,'Zaki');
insert into petugas values (id_p.nextval,'Beni');

--Mengisi tabel kereta
insert into kereta values (id_k.nextval,'Argotuit','BDG-JKT');
insert into kereta values (id_k.nextval,'Argotoet','JKT-BDG');
insert into kereta values (id_k.nextval,'Argotret','BGR-BDG');

--Mengisi tabel gerbong
insert into gerbong values (id_g.nextval,'Ekonomi',50);
insert into gerbong values (id_g.nextval,'AC',30);
insert into gerbong values (id_g.nextval,'Eksekutive',10);

--Mengisi tabel tiket
insert into tiket values (id_t.nextval,2,1,1,'Tono','JKT',to_date('10-jul-14','dd-mon-yy'),60000);
insert into tiket values (id_t.nextval,1,2,3,'Biri','BDG',to_date('01-jul-14','dd-mon-yy'),80000);
insert into tiket values (id_t.nextval,3,3,2,'Putera','BDG',to_date('05-jul-14','dd-mon-yy'),100000);

--Membuat trigger untuk mengurangi jumlah kursi pada tiap gerbong
create or replace trigger kurangi_kursi
        before insert on tiket for each row
begin
        if inserting then
                update gerbong set jml_kursi = jml_kursi - 1 where id_gerbong= :new.id_gerbong;
        end if;
end;
/

Referensi :
 - DIKTAT KULIAH HANDOUT Budi Laksono Putro, S.Si, MT dosen Ilmu komputer UPI
 - SISTEM INFORMASI PELAYANAN TIKET KERETA API DENGAN JSP pada halaman
    http://repo.eepis-its.edu/567/1/926.pdf










Selasa, 03 Juni 2014

BASIS DATA


BAB I Pengenalan Basis Data

Data dan Informasi
          
            Data didefinisikan sebagai representasi yang mewakili fakta dari dunia nyata, dapat berupa angka, gambar, huruf, suara, dan lain-lain. Sedangkan faktanya dapat berupa barang, aktivitas, kejadian, dan semua tentang dunia nyata.

Informasi merupakan hasil olahan dari data yang memberikan makna bagi penerima informasi. Kualitas data dan informasi tergantung oleh hal-hal berikut
    1. Benar tidaknya memrepresentasikan fakta dari dunia nyata
    2. Ketepatan waktu penggunaan
    3. Tepat penggunaannya

Konsep Basis Data

          Gabungan dari dua kata yakni, basis dan data yang dapat di artikan sebagai gudang/markas tempat dikumpulkannya data-data sesuai dengan kebutuhan pemakai.


Diibaratkan sebuah lemari arsip perusahaan yang di dalamnya terdapat berkas-berkas tentang barang, jumlah barang, laba, dan rugi.




Tujuan Basis Data

Beberapa poin penting mengenai tujuan basis data:
  1.    Speed
  2.    Accuracy
  3.    Space
  4.    Availability
  5.    Completeness
  6.    Security
  7.     Sharability

DataBase Management System (DBMS)

Merupakan software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query). Karakteristik dari DBMS yakni:
  •     Software program
  •     Supplements operating system
  •     Manages data
  •     Queries data and generates reports
  •     Data security

Dibalik karakteristiknya, DBMS juga memberikan manfaat bagi panggunanya seperti:
    1.      Data berdiri sendiri
    2.      Pengaksesan data yang efisien
    3.      Integritas data dan keaman terjamin
    4.      Administrasi data
    5.      Dapat diskases bersamaan
    6.      Recovery saat terjadi kegagalan
    7.      Mengurangi waktu pembangunan aplikasi

Komponen-komponen dalam sebuah basis data terdiri atas:
           1.       Perangkat keras
          2.     Sistem operasi
          3.    Basis data
          4.     DBMS
          5.     Pemakai
          6.     Aplikasi lain

Bahasa Basis Data

Bahasa pada basis data dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu:
  1. Data Definition Language (DDL), adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh   pengguna basis data untuk mendefinisikan skema ke DBMS.
  2. Interactive Data Manipulation Language (DML), adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah, manipulasi dan mengambil data pada basis data. Terdapat 2 macam DML, Prosedural dan Nonprosedural.
  3. Transaction Control, meupakan bahasa basis data yang mengatur transaksi yang dilakukan oleh DML.
  4. Embedded and Dinamic SQL, contohnya C, C++, Java, Cobol, Pascal, dan lain-lain.
  5. Authorization, digunakan untuk memdefinisikan hak akses spesifik terhadap objek-objek basis data.

   BAB II ENTiTY Relationship Model

    
     Komponen-komponen utama model Entity Relationship
    1.    Entitas, memodelkan objek-objek yang berada pada lingkungan.Contoh: himpunan entitas mahasiswa, penjualan, dan tabungan.  
    2.         Relationship, koneksi antara entitas-entitas.Contoh: Antara Obat dan Apotek dihubungkan oleh relasi “Memiliki”.
    3.     Atribut-atribut, properti-properti dari entitas dan relasi.Contoh: Atribut dari entitas mahasiswa.
    4.     Konstrain-konstrain, batasan-batasan tertentu.
     KEY

Key adalah cara membedakan suatu entitas pada himpuanan entitas dengan entitas lain. Macam-macam key:
    1.  Super key, merupakan kumpulan atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah relasi secara unik.
    2.  Candidate key, merupakan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah relasi secara unik.
    3. Primary key, merupakan salah satu dari candidate key yang terpilih.

     Tahapan Pembuatan ERD

      Berdasarkan komponen-komponen dalam entity relationship di atas maka didapatlah satu diagram ERD dengan tahapan pembuatan sebagai berikut:
  1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh komponen yang akan terlibat.
  2. Menentukan atribut-atribut di setiap entity.
  3. Menentukan atribut primary key dari setiap entity.
  4. Menentukan relationship antar entity.
  5. Menentukan atribut dari setiap relationship (jika ada).
  6. Menentukan Cardinality Rasio.
  7. Menentukan Participation Constraint.
      Contoh ERD (erd Tiket Kereta Api)


    BAB III Konversi ER ke Basis Data Realtional
      
      Himpunan Entitas Lemah

Entitas lemah merupakan entitas yang tidak memiliki primary key dan selalu bergantung pada entitas lain. Notasi entitas lemah digambarkan dengan double persegi panjang, sedangkan untuk relasinya adalah double diamond.

     Spesialisasi dan Generalisasi

Spesialisasi adalah proses desain top-down dengan mendesain subgrouping didalam himpunan entitas yang berbeda dari himpunan entitas. Tujuannya untuk memberikan gambaran konseptual tentang perbedaan karakteristik dari himpunan entitas.

Generalisasi merupakan proses desain bottom-up dengan mengombinasikan jumlah himpunan entitas yang digunaka secara bersama-sama.
     
     Ageregasi

Agregasi adalah enkapsulasi dari entitas-entitas yang berelasi (*n-n). Notasi agregasi adalah persegi panjang yang membungkus himpunan entitas biner yang saling berelasi.

     Skema ER ke Tabel

Penurunan skema yang dimaksudkan untuk mengubah sebuah konsep hubungan entitas dan relasi kedalam bentuk fisik tabel-tabel yang berelasi dengan aturan sebagai berikut:
  1. Setiap himpunan entitas menjadi tabel
  2. Setiap atribut menjadi kolom di tabel
  3. Kardinalitas relasi akan menentukan jumlah tabel yang terbentuk.
   BAB IV NORMALISASI
     
     Tujuan Normalisasi:
  1. Untuk menghilang kerangkapan data
  2.  Untuk mengurangi kompleksitas
  3. Untuk mempermudah pemodifikasian data

     Alur Normalisasi:


                                                                                    
     Bentuk-bentuk Normal
  1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF)
  2.  Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form / 2NF)
  3. Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF)
  4. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
  5. Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF)
  6. Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF)
     Normal Pertama (1st Normal Form)
      Aturan :
ü Tidak adanya atribut multi-value, atribut komposit atau kombinasinya.
ü Mendefinisikan atribut kunci.
ü Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi)

     Normalisasi Kedua (2nd Normal Form)
      Aturan :
ü Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF)
ü Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci
ü Jika ada ketergantungan  parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain
ü Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi

     Normalisasi Ketiga (3rd Normal Form)
      Aturan :
ü   Sudah berada dalam bentuk normal kedua (2NF)
ü  Tidak ada ketergantungan transitif (dimana atribut bukan kunci tergantung pada atribut bukan kunci lainnya). 

     

     Referensi : DIKTAT KULIAH IK330 Budi Laksono Putro, S.Si, MT 
                           dosen Ilmu komputer UPI

Rabu, 26 Maret 2014

Resume 3 Praktikum Rangkaian Elektronika

Tata Cara Menyolder

Solder meruakan sebuat alat yang digunakan untuk menyambung atau mengkoneksikan komponen-komponen di dalam suatu rangkaian elektronik. Dibutuhkan ketelitian dan keterampilan khusus dalam melakukan penyolderan agar komponen yang akan dirangkai dapat terhubung secara sempurna.
Sesuai dengan Praktikum Rangkaian Elektronika yang telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Maret kemarin kita dapat mengetahui bagaimana tata cara yang baik dan benar dalam melakukan penyolderan. Langkah-langkah dasar dalam penyolderan adalah sebagai berikut:
1.       Pastikan besi solder dalam keadaan bersih, jika kotor bersihkan dengan sikat kawat
2.       Bersihkan bagian yang akan disolder dengan amplas halus agar timah mudah melekat
3.       Tempelkan besi solder yang sudah panas pada papan pcb yang memiliki tembaga lalu tempelkan timah pada mata/ujung solder tersebut
4.       Angkat solder dan timah jika permukaan tembaga telah tertutup dengan sempurna
5.       Hasil solderan yang bagus akan terlihat seperti setengah bola, licin, dan mengkilap.



Setelah belajar penyolderan dasar sekarang kita akan belajar mengenai penyolderan pada komponen elektronik.
Hampir sama dengan penyolderan dasar pada penyolderan komponen elektronik ini kita akan menyolder komponen yang telah tersusun di papan pcb. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan penyolderan di bagian ini yakni,
-          Pastian ujung-ujung kaki komponen telah terhubung/menyatu (dengan cara dililitkan) antara satu dengan yang lain.
-          Potong lilitan secukupnya (jika penyolderan telah selesai, usahakan  jangan terlalu sedikit atau terlalu banyak).
-          Jangan memotong kaki komponen bila ingin di uji dengan baterai, kecuali ingin menyambung dengan kabel.
Setelah memperhatikan kedua hal tersebut diatas, berikutnya kita akan mulai menyolder dan langkah-langkahnya adalah sebagai beikut:
1.       Pastikan besi solder dalam keadaan bersih, jika kotor bersihkan dengan sikat kawat
2.       Bersihkan bagian yang akan disolder dengan amplas halus agra timah mudah melekat
3.       Tempelkan besi solder yang sudah panas pada ujung kaki komponen yang sudah dipotong lalu tempelkan timah pada mata/ujung solder tersebut
4.       Angkat solder dan timah jika sekeliling dari ujung kaki komponen telah tertutup  dan menempel dengan sempurna
5.       Hasil solderan yang bagus akan terlihat agak mengerucut dan mengkilap.

Beikut ini adalah gambar hasil solderan saya pada Praktikum Rangkaian Elektronika Kamis 20 Maret kemarin:
                  
                  1.       Penyolderan dasar





                  


                  2.      Penyolderan pada komponen elektronik






Menghitung arus pada rangkaian yang telah di solder
 
                                                              I =  V / R


               1.      Rangkaian Seri (rangkaian di sebelah kiri pada gambar yang tampak depan)
               Diketahui : R1 = (coklat-hitam-merah-emas) = 1000 ohm
                                R2 = (coklat-hijau-merah-emas) = 1500 ohm
                               Rtot= R1 + R2 = 2500 ohm
                                  V = 9 volt
               Ditanya     :   I = ... ?
              Jawab        :   I =  V / R
                                     =  9 volt / 2500 ohm
                                     = 0,0036 A

              2.      Rangkaian Paralel (rangkaian disebelah kanan pada gambar tampak depan)
              Diketahui : R1 = (coklat-hijau-merah-emas) = 1500 ohm                          
                               R2 = (coklat-hijau-merah-emas) = 1500 ohm
                             Rtot = 1 / Rp = 1 / R1 + 1 / R2
                                                  =  1 / 1500 ohm + 1 / 1500 ohm
                                        1 / Rp =  2 / 1500 ohm
                                             Rp = 1500 ohm/2
                                                   = 750 ohm
                                               V = 9 volt
              Ditanya     :   I = ... ?
             Jawab        :   I =  V / R
                                   I = 9 volt / 750 ohm

                                   I = 0.012 A