BAB I Pengenalan Basis Data
Data
dan Informasi
Data
didefinisikan sebagai representasi yang mewakili fakta dari dunia nyata, dapat
berupa angka, gambar, huruf, suara, dan lain-lain. Sedangkan faktanya dapat
berupa barang, aktivitas, kejadian, dan semua tentang dunia nyata.
Informasi
merupakan hasil olahan dari data yang memberikan makna bagi penerima informasi. Kualitas data dan informasi
tergantung oleh hal-hal berikut
- Benar tidaknya memrepresentasikan fakta dari dunia nyata
- Ketepatan waktu penggunaan
- Tepat penggunaannya
Konsep
Basis Data
Gabungan
dari dua kata yakni, basis dan data yang dapat di artikan sebagai gudang/markas
tempat dikumpulkannya data-data sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Diibaratkan
sebuah lemari arsip perusahaan yang di dalamnya terdapat berkas-berkas tentang
barang, jumlah barang, laba, dan rugi.
Tujuan Basis Data
Beberapa poin penting mengenai
tujuan basis data:
- Speed
- Accuracy
- Space
- Availability
- Completeness
- Security
- Sharability
DataBase
Management System (DBMS)
Merupakan
software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query). Karakteristik dari DBMS yakni:
- Software program
- Supplements operating system
- Manages data
- Queries data and generates reports
- Data security
Dibalik karakteristiknya, DBMS
juga memberikan manfaat bagi panggunanya seperti:
- Data berdiri sendiri
- Pengaksesan data yang efisien
- Integritas data dan keaman terjamin
- Administrasi data
- Dapat diskases bersamaan
- Recovery saat terjadi kegagalan
- Mengurangi waktu pembangunan aplikasi
Komponen-komponen dalam sebuah
basis data terdiri atas:
1.
Perangkat keras
2.
Sistem operasi
3.
Basis data
4.
DBMS
5.
Pemakai
6.
Aplikasi lain
Bahasa
Basis Data
Bahasa pada basis data
dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu:
- Data Definition Language (DDL), adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh pengguna basis data untuk mendefinisikan skema ke DBMS.
- Interactive Data Manipulation Language (DML), adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah, manipulasi dan mengambil data pada basis data. Terdapat 2 macam DML, Prosedural dan Nonprosedural.
- Transaction Control, meupakan bahasa basis data yang mengatur transaksi yang dilakukan oleh DML.
- Embedded and Dinamic SQL, contohnya C, C++, Java, Cobol, Pascal, dan lain-lain.
- Authorization, digunakan untuk memdefinisikan hak akses spesifik terhadap objek-objek basis data.
BAB II
ENTiTY Relationship Model
Komponen-komponen utama model Entity Relationship
- Entitas, memodelkan objek-objek yang berada pada lingkungan.Contoh: himpunan entitas mahasiswa, penjualan, dan tabungan.
- Relationship, koneksi antara entitas-entitas.Contoh: Antara Obat dan Apotek dihubungkan oleh relasi “Memiliki”.
- Atribut-atribut, properti-properti dari entitas dan relasi.Contoh: Atribut dari entitas mahasiswa.
- Konstrain-konstrain, batasan-batasan tertentu.
KEY
Key adalah cara membedakan suatu
entitas pada himpuanan entitas dengan entitas lain. Macam-macam key:
- Super key, merupakan kumpulan atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah relasi secara unik.
- Candidate key, merupakan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah relasi secara unik.
- Primary key, merupakan salah satu dari candidate key yang terpilih.
Tahapan Pembuatan ERD
Berdasarkan komponen-komponen dalam entity relationship di atas
maka didapatlah satu diagram ERD dengan tahapan pembuatan sebagai berikut:
- Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh komponen yang akan terlibat.
- Menentukan atribut-atribut di setiap entity.
- Menentukan atribut primary key dari setiap entity.
- Menentukan relationship antar entity.
- Menentukan atribut dari setiap relationship (jika ada).
- Menentukan Cardinality Rasio.
- Menentukan Participation Constraint.
Contoh ERD (erd Tiket Kereta Api)
BAB
III Konversi ER ke Basis Data Realtional
Himpunan Entitas Lemah
Entitas
lemah merupakan entitas yang tidak memiliki primary key dan selalu bergantung pada entitas lain. Notasi entitas
lemah digambarkan dengan double persegi panjang, sedangkan untuk relasinya
adalah double diamond.
Spesialisasi dan
Generalisasi
Spesialisasi
adalah
proses desain top-down dengan
mendesain subgrouping didalam
himpunan entitas yang berbeda dari himpunan entitas. Tujuannya untuk memberikan
gambaran konseptual tentang perbedaan karakteristik dari himpunan entitas.
Generalisasi
merupakan
proses desain bottom-up dengan
mengombinasikan jumlah himpunan entitas yang digunaka secara bersama-sama.
Ageregasi
Agregasi adalah
enkapsulasi dari entitas-entitas yang berelasi (*n-n). Notasi agregasi adalah
persegi panjang yang membungkus himpunan entitas biner yang saling berelasi.
Skema ER ke Tabel
Penurunan skema yang dimaksudkan
untuk mengubah sebuah konsep hubungan entitas dan relasi kedalam bentuk fisik
tabel-tabel yang berelasi dengan aturan sebagai berikut:
- Setiap himpunan entitas menjadi tabel
- Setiap atribut menjadi kolom di tabel
- Kardinalitas relasi akan menentukan jumlah tabel yang terbentuk.
BAB IV NORMALISASI
Tujuan Normalisasi:
- Untuk menghilang kerangkapan data
- Untuk mengurangi kompleksitas
- Untuk mempermudah pemodifikasian data
Alur Normalisasi:
Bentuk-bentuk Normal
- Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF)
- Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form / 2NF)
- Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF)
- Boyce-Code Normal Form (BCNF)
- Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF)
- Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF)
Normal Pertama (1st Normal Form)
• Aturan :
ü Tidak
adanya atribut
multi-value, atribut komposit atau kombinasinya.
ü Mendefinisikan
atribut kunci.
ü Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic
(tidak dapat dibagi-bagi lagi)
Normalisasi Kedua (2nd Normal Form)
• Aturan :
ü Sudah
memenuhi dalam bentuk normal kesatu
(1NF)
ü Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung
(functional dependency) pada atribut kunci
ü Jika ada ketergantungan
parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang
lain
ü Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign
key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi
Normalisasi Ketiga (3rd Normal Form)
• Aturan :
ü Sudah berada dalam bentuk normal kedua (2NF)
ü Tidak ada
ketergantungan transitif (dimana atribut bukan
kunci tergantung pada atribut bukan kunci lainnya).