Selasa, 03 Juni 2014

BASIS DATA


BAB I Pengenalan Basis Data

Data dan Informasi
          
            Data didefinisikan sebagai representasi yang mewakili fakta dari dunia nyata, dapat berupa angka, gambar, huruf, suara, dan lain-lain. Sedangkan faktanya dapat berupa barang, aktivitas, kejadian, dan semua tentang dunia nyata.

Informasi merupakan hasil olahan dari data yang memberikan makna bagi penerima informasi. Kualitas data dan informasi tergantung oleh hal-hal berikut
    1. Benar tidaknya memrepresentasikan fakta dari dunia nyata
    2. Ketepatan waktu penggunaan
    3. Tepat penggunaannya

Konsep Basis Data

          Gabungan dari dua kata yakni, basis dan data yang dapat di artikan sebagai gudang/markas tempat dikumpulkannya data-data sesuai dengan kebutuhan pemakai.


Diibaratkan sebuah lemari arsip perusahaan yang di dalamnya terdapat berkas-berkas tentang barang, jumlah barang, laba, dan rugi.




Tujuan Basis Data

Beberapa poin penting mengenai tujuan basis data:
  1.    Speed
  2.    Accuracy
  3.    Space
  4.    Availability
  5.    Completeness
  6.    Security
  7.     Sharability

DataBase Management System (DBMS)

Merupakan software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query). Karakteristik dari DBMS yakni:
  •     Software program
  •     Supplements operating system
  •     Manages data
  •     Queries data and generates reports
  •     Data security

Dibalik karakteristiknya, DBMS juga memberikan manfaat bagi panggunanya seperti:
    1.      Data berdiri sendiri
    2.      Pengaksesan data yang efisien
    3.      Integritas data dan keaman terjamin
    4.      Administrasi data
    5.      Dapat diskases bersamaan
    6.      Recovery saat terjadi kegagalan
    7.      Mengurangi waktu pembangunan aplikasi

Komponen-komponen dalam sebuah basis data terdiri atas:
           1.       Perangkat keras
          2.     Sistem operasi
          3.    Basis data
          4.     DBMS
          5.     Pemakai
          6.     Aplikasi lain

Bahasa Basis Data

Bahasa pada basis data dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu:
  1. Data Definition Language (DDL), adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh   pengguna basis data untuk mendefinisikan skema ke DBMS.
  2. Interactive Data Manipulation Language (DML), adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah, manipulasi dan mengambil data pada basis data. Terdapat 2 macam DML, Prosedural dan Nonprosedural.
  3. Transaction Control, meupakan bahasa basis data yang mengatur transaksi yang dilakukan oleh DML.
  4. Embedded and Dinamic SQL, contohnya C, C++, Java, Cobol, Pascal, dan lain-lain.
  5. Authorization, digunakan untuk memdefinisikan hak akses spesifik terhadap objek-objek basis data.

   BAB II ENTiTY Relationship Model

    
     Komponen-komponen utama model Entity Relationship
    1.    Entitas, memodelkan objek-objek yang berada pada lingkungan.Contoh: himpunan entitas mahasiswa, penjualan, dan tabungan.  
    2.         Relationship, koneksi antara entitas-entitas.Contoh: Antara Obat dan Apotek dihubungkan oleh relasi “Memiliki”.
    3.     Atribut-atribut, properti-properti dari entitas dan relasi.Contoh: Atribut dari entitas mahasiswa.
    4.     Konstrain-konstrain, batasan-batasan tertentu.
     KEY

Key adalah cara membedakan suatu entitas pada himpuanan entitas dengan entitas lain. Macam-macam key:
    1.  Super key, merupakan kumpulan atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah relasi secara unik.
    2.  Candidate key, merupakan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah relasi secara unik.
    3. Primary key, merupakan salah satu dari candidate key yang terpilih.

     Tahapan Pembuatan ERD

      Berdasarkan komponen-komponen dalam entity relationship di atas maka didapatlah satu diagram ERD dengan tahapan pembuatan sebagai berikut:
  1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh komponen yang akan terlibat.
  2. Menentukan atribut-atribut di setiap entity.
  3. Menentukan atribut primary key dari setiap entity.
  4. Menentukan relationship antar entity.
  5. Menentukan atribut dari setiap relationship (jika ada).
  6. Menentukan Cardinality Rasio.
  7. Menentukan Participation Constraint.
      Contoh ERD (erd Tiket Kereta Api)


    BAB III Konversi ER ke Basis Data Realtional
      
      Himpunan Entitas Lemah

Entitas lemah merupakan entitas yang tidak memiliki primary key dan selalu bergantung pada entitas lain. Notasi entitas lemah digambarkan dengan double persegi panjang, sedangkan untuk relasinya adalah double diamond.

     Spesialisasi dan Generalisasi

Spesialisasi adalah proses desain top-down dengan mendesain subgrouping didalam himpunan entitas yang berbeda dari himpunan entitas. Tujuannya untuk memberikan gambaran konseptual tentang perbedaan karakteristik dari himpunan entitas.

Generalisasi merupakan proses desain bottom-up dengan mengombinasikan jumlah himpunan entitas yang digunaka secara bersama-sama.
     
     Ageregasi

Agregasi adalah enkapsulasi dari entitas-entitas yang berelasi (*n-n). Notasi agregasi adalah persegi panjang yang membungkus himpunan entitas biner yang saling berelasi.

     Skema ER ke Tabel

Penurunan skema yang dimaksudkan untuk mengubah sebuah konsep hubungan entitas dan relasi kedalam bentuk fisik tabel-tabel yang berelasi dengan aturan sebagai berikut:
  1. Setiap himpunan entitas menjadi tabel
  2. Setiap atribut menjadi kolom di tabel
  3. Kardinalitas relasi akan menentukan jumlah tabel yang terbentuk.
   BAB IV NORMALISASI
     
     Tujuan Normalisasi:
  1. Untuk menghilang kerangkapan data
  2.  Untuk mengurangi kompleksitas
  3. Untuk mempermudah pemodifikasian data

     Alur Normalisasi:


                                                                                    
     Bentuk-bentuk Normal
  1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF)
  2.  Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form / 2NF)
  3. Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF)
  4. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
  5. Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF)
  6. Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF)
     Normal Pertama (1st Normal Form)
      Aturan :
ü Tidak adanya atribut multi-value, atribut komposit atau kombinasinya.
ü Mendefinisikan atribut kunci.
ü Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi)

     Normalisasi Kedua (2nd Normal Form)
      Aturan :
ü Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF)
ü Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci
ü Jika ada ketergantungan  parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain
ü Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi

     Normalisasi Ketiga (3rd Normal Form)
      Aturan :
ü   Sudah berada dalam bentuk normal kedua (2NF)
ü  Tidak ada ketergantungan transitif (dimana atribut bukan kunci tergantung pada atribut bukan kunci lainnya). 

     

     Referensi : DIKTAT KULIAH IK330 Budi Laksono Putro, S.Si, MT 
                           dosen Ilmu komputer UPI